Artikel Dahsyat tentang Menjadikan Pekerjaan Kita Sebagai Sarana Beribadah Kepada Allah

“Bekerja sebagai ibadah”, pepatah tersebut mungkin sudah banyak kita dengar, namun apakah kita mengetahui bagaimana cara untuk mewujudkannya?

Di dalam Islam, setiap hal yang kita lakukan memang dapat dijadikan sebagai sarana ibadah, selama tidak bertentangan dengan ajaran agama ini.

Namun dalam kenyataannya, meski telah banyak yang mengetahui poin bekerja sebagai sarana ibadah, belum banyak umat Islam yang mengetahui bagaimana cara melakukannya atau mewujudkannya.

Tentu saja, dengan menjadikan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibadah, catatan amal yang dimiliki akan semakin bertambah, dan tentunya penghasilan yang didapat akan menjadi barokah. Continue reading

Teologi Kerja : Bagaimana Menganggap Bekerja sebagai Ibadah?

Pernah berpikir bahwa Anda bekerja seharian, membanting tulang tanpa kenal lelah tetapi hasilnya sia-sia? Gaji atau upah segitu-segitu saja dan kebutuhan terus mencekik finansial.

Ada pemikiran untuk mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan pendapatan lebih besar atau bahkan melakukan kecurangan untuk memperoleh uang esktra? Tentu opsi terakhir tidak dibenarkan.

Namun, apabila Anda yakin dengan kemampuan Anda, berpindah profesi memang tidak ada salahnya, asal pekerjaan dan penghasilan yang didapat benar-benar halal. Mengapa? Karena bekerja dapat dinilai sebagai ibadah. Continue reading

Etos Kerja yang Kuat Berdasar Nilai-nilai Ibadah

Islam tak pernah melarang umatnya untuk bekerja. Bahkan, bekerja keras justru sangat dianjurkan seperti sabda nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.”

Dalam ungkapan lain dikatakan juga, “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, Memikul kayu lebih mulia dari pada mengemis, Mukmin yang kuat lebih baik dari pada muksmin yang lemah. Allah SWT menyukai mukmin yang kuat bekerja.” Nyatanya kita kebanyakan bersikap dan bertingkah laku justru berlawanan dengan ungkapan-ungkapan tadi. Continue reading