Marketing Strategy untuk Branding Islam

Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Rahmat untuk seluruh alam. Sebagai rahmat untuk seluruh, kehadiran Islam senantiasa menebarkan kedamaian, kasih sayang, dan manfaat untuk seluruh umat manusia dan alam raya.

Sayangnya, saat ini umat Islam sendiri dan umat agama lain banyak yang belum memahami Islam sebagai rahmat untuk alam semesta ini.

Penyebabnya, antara lain pemahaman akan ajaran Islam yang kurang mendalam atau oknum umat Islam yang perilaku atau akhlaknya justru mencederai Islam yang mulia ini.

Citra Islam yang terbentuk pun kemudian menjadi tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. Bahwa Islam adalah agama kekerasan. Bahwa umat Islam adalah umat yang kolot dan tidak terbuka terhadap perkembangan zaman. Hingga umat Islam menjadi umat yang stagnan.

Kondisi ini diperparah oleh pemberitaan media massa yang tidak dapat dipungkiri tidak sedikit yang memiliki kepentingan untuk mendeskreditkan Islam. Pemberitaan mereka menjadi tidak objekif dan tidak berimbang.

Sebagai umat Islam, kita semua tentu mengemban tugas untuk menegakkan nilai-nilai Islam semaksimal yang kita mampu.

Salah satu bentuk kewajiban tersebut adalah kita mesti mampu menunjukkan kepada dunia, kepada umat Islam dan umat agama lain bahwa Islam adalah agama yang selalu menebarkan kebaikan, kasih sayang, kedamaian, dan kemanfaatan untuk alam semesta beserta seluruh isinya. Kita harus mampu menunjukkan wajah Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Kita harus mampu merumuskan dan mempraktikkan marketing strategy untuk branding Islam. Ya, branding Islam merupakan hal penting yang harus kita upayakan agar kemuliaan Islam dapat dikenal secara luas.

Bahwa Islam adalah agama penuh kebaikan untuk seluruh umat manusia dan alam raya. Lantas, strategi marketing seperti apa yang dapat kita lakukan untuk mem-branding Islam?

Satu hal yang perlu ingat adalah branding Islam harus dilakukan dengan cara-cara yang soft dan cerdas. Jangan sampai upaya kita mem-branding Islam justru akan memperpuruk citra Islam karena cara-cara yang kita gunakan tidak tepat.

Marketing strategy untuk branding Islam yang dapat kita lakukan, antara lain sebagai berikut.

a. Membangun dan mengembangkan sumber daya manusia sehingga setiap muslim mampu memberikan kontribusi terbaik bagi kehidupan bersama dan pelestarian alam.

b. Membuka mata dunia bahwa umat Islam adalah umat dengan akhlak terpuji (akhlakul karimah). Oleh karena itu, kita semua berkewajiban mendidik diri sendiri agar mampu menjadi pribadi yang mulia sebagaimana yang diajarkan Islam.

c. Mendorong umat Islam untuk menjadi insan-insan yang memiliki kepedulian sosial. Hingga umat Islam selalu mampu tampil di barisan paling depan untuk setiap aktivitas sosial atau untuk setiap upaya penyelesaian masalah-masalah sosial.

d. Menyebarkan ajaran Islam melalui berbagai media. Jadi, informasi mengenai nilai-nilai Islam yang sesungguhnya akan tersebar luas sehingga dunia dapat memahaminya. Sebagaimana diketahui, media massa adalah instrumen yang paling ampuh untuk melakukan upaya branding.

e. Memperbanyak produk informasi, pengetahuan, dan hiburan yang berlandaskan nilai-nilai Islam, seperti buku, film, ebook, atau lagu. Media-media ini akan mengabarkan kepada dunia bahwa Islam bukanlah agama kekerasan. Bahwa umat Islam adalah umat yang cerdas, kreatif, dan adaptif. Bukan umat yang terbelakang dan stagnan.

f. Menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip-prinsip ekonomi syariah tersebut, antara lain jujur, adil, berdimensi sosial, dan halal.

Tentu masih banyak marketing strategy untuk branding Islam yang dapat kita lakukan untuk membuka mata dunia bahwa Islam adalah agama yang mulia dan memuliakan kehidupan. Bahwa citra negatif yang selama ini dilekatkan kepada Islam dan penganutnya tidaklah benar.